Perlindungan Hukum Atas Kreditur Yang Menggunakan Jaminan Personal

Hendra Yakub, Fauzie Yusuf Hasibuan, Udin Narsudin

Abstract


Personal guarantees embodied in the agreement do not stipulate special conditions that require the guarantor to submit something tangible which will make it easier for the creditor to take action if the debtor defaults and guarantor breaks promises, this is what makes the underwriting agreement less meaningful or meaningful in its function as collateral which is manifested in a separate deed, individual guarantee seems to be only a moral obligation. The method used in this research is normative juridical research, the data used is secondary data consisting of primary legal materials, secondary legal materials and tertiary legal materials. For data analysis, it was done by using qualitative juridical analysis method. The research results show that, it is still difficult to ask for the credit agreement arrangement and the provisions in the clause or individual guarantee conditions that can provide legal protection for creditors. In the implementation of billing bad credit through personal guarantees through the court by executing confiscation of guarantees against the assets of the personal guarantor, the results have not been optimal, because the personal guarantee agreement does not include information on the assets of the insurer and clauses that are compelling or binding on the assets of the insurer, so that in practice the court will have difficulty executing the property of the personal guarantor.

Keywords


Personal guarantee, Legal protection

Full Text:

PDF

References


Badrulzaman, Mariam Darus et. al. (2001). Kompilasi Hukum Perikatan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Bank Rakyat Indonesia. (2007). Kebijakan Umum Perkreditan Revisi Kelima). Indonesia.

Campbell Black, Henry et al. (1979). Black’s Law Dictionary. 5th ed. St. Paul, Minn.: West Publishing.

Devita, Irma. (Juli, 2013). Akibat Putusan MK terhadap Hak Istimewa Notaris. Tersedia pada: https://irmadevita.com/2013/akibat-putusan-mk-terhadap-hak-istimewa-notaris/

Djumhana, Muhammad. (1996). Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Fuady, Munir. (2002). Hukum Perkreditan Kontemporer. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Hasan, Djuhaenda. (1998). Perjanijan Jaminan Dalam Perjanjian Kredit. Jakarta: Proyek Elips dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Hill, Gerald N. and Kathleen Thompson Hill. (2009). Nolo’s Plain-English Law Dictionary. Canada: Berkeley.

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2010). Putusan Pengadilan. Tersedia pada: http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/6db96062d5b5f54187f5817a018559a5

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2010). Putusan Pengadilan. Tersedia pada: https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/downloadpdf/.../pdf

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2011). Putusan Pengadilan. Tersedia pada: https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/086a562013b46c7e4a271a6e0f3f7494

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2012). Putusan Pengadilan. Tersedia pada: http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/5db2103f5e816c597d8506bcb2a9338b

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2014). Putusan Pengadilan. Tersedia pada: https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/34b4200fa6040a300a2ab6c4fd97516c

Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2017). Putusan Pengadilan. Tersedia pada: https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/a4b888ead858f073d442ffa859112a6b

Muhammad, Abdulkadir. (2000). Hukum Perdata Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Mulyadi, K. dan Gunawan Widjaja. (2005). Hak Istimewa, Gadai, dan Hipotek: Seri Hukum Harta Kekayaan. Jakarta: Kencana.

Pandu, Udha. (2008). Himpunan Peraturan Perundang-undangan Jaminan Fidusia dan Hak Tanggungan. Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing.

Prodjodikoro, Wirjono. (2000). Asas-Asas Hukum Perjanjian. Bandung: CV. Mandar Maju.

Raharjo, Handri. (2009). Hukum Perjanjian di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Rahman, Hasanuddin. (2000). Pendekatan Teknis dan Filosofis Legal Audit Operasional Perbankan. Bandung: PT. Citra Aditya.

Republik Indonesia. Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Lembaran Negara tahun 1998 Nomor 182. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3790.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan Dengan Tanah. Lembaran Negara tahun 1996.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 168. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3889.

Sasongko, Wahyu. (2007). Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen. Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung.

Satrio, J. (2007). Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Kebendaan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Soekanto, S. dan Sri Mamudji. (2009). Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Soemitro, Ronny Hanitjio. (1998). Metodologi Penelitian dan Jurimeteri. Jakarta: Galian Indonesia.

Sofwan, S. S. Masjchoen. (1980). “Hukum Jaminan di Indonesia Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan Perorangan.” Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman. Yogyakarta: Liberty.

Subekti dan Tjitrosudibio. (2006). Terjemahan Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Subekti, R. (1991). Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum Indonesia (Termasuk Hak Tanggungan). Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sutarno. (2003). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sutedi, Adrian. (2010). Hukum Hak Tanggungan. Jakarta: Sinar Grafika.

Sutojo, Siswanto. (2000). Strategi Manajemen Kredit BankUmum-Konsep, Teknik dan Kasus, Jakarta: PT. Danar Mulia Pustaka.




DOI: http://dx.doi.org/10.31479/jnk.v3i2.160

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Nuansa Kenotariatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.