Kepastian Hukum Atas Penyelesaian Sengketa Tanah Bekas Milik Adat (Sunda Wiwitan Adat Karuhun Urang) yang Diwariskan Secara Individu

Tuti Andriani, Anriz N. Halim, Nurwidiatmo N

Abstract


A life habit of people who are there to customary land are in a group of people and their utilization is regulated by the leaders of the group, then the joint rights are called ulayat land or beshickking recht ulayat land in the Adat Karuhun Urang (AKUR)  Sunda Wiwitan Cigugur customary community is not doing well. The Sunda Wiwitan Cigugur AKUR community faces the possibility of expanding capital which can rob them of their customary land. In addition, it is also known that communal land in the AKUR Sunda Wiwitan Cigugur community can be owned by individuals and can be sold to buyers who are not actually members of the Sunda Wiur community of Wiwitan Cigugur. The method used in this study is sociological normative legal research. For data analysis, it is used with normative juridical analysis method. The author draws conclusions legal certainty by alternative / non-litigation resolution in the event of a conflict or dispute must heed legal principles and must pay attention to the principle of prosperity then the principle of security order and humanitarian principles among the community with the issue of indigenous peoples sunda wiwitan customary land AKUR in Cigugur Kuningan district. The party uses land for the benefit of the government or foreign parties.


Full Text:

PDF

References


Abdurrasyid, Priyatna. (2002). Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa, Jakarta: Fikahati Aneska

Ali, Achmad. (2010). Menguak Teori Hukum & Teori Peradilan Termasuk Undang-Undang Pemahaman Awal, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Ali, Zainudin. (2009). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika

Alting, Husen. (2010). Dinamika Hukum dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo

Amiruddin dan Zainal Asikin. (2006). Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers

Bakri, Muhammad. (2007). Hak Menguasai Oleh Negara Paradigma Baru Untuk Reformasi Agraria, Yogyakarta: Citra Media

Basuki, Sunaryo. (2005). Landasan Hukum Penguasaan dan Penggunaan Tanah, Jakarta: Fakultas Hukum Trisakti

Dixson, Roger L. (2000). Sejarah Suku Sunda Dalam Jurnal Veritas, Jurnal Teologi Dan Pelayanan, (1)2

Erwiningsih, Winahyu. (2009). Hak Menguasai Negara Atas Tanah, Cetakan I, Yogyakarta: Penerbit Total Media

Harahap, M. Yahya. (2007). Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika

Harsono, Boedi. (1999). Hukum Agraria Indonesia SejarahPembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanannya, Jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Jakarta: Djambatan

Harsono, Boedi. (2000). Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria isi dan pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan

Harsono, Boedi. (2004). Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Jakarta: Djambatan

Harsono, Boedi. (2005). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi, dan Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan

Harsono, Boedi. (2008). Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Djambatan

Henry Campbell Balck, St. Paul Minn, (1974). Black Dictionary, West Publishing, 1974

Hutagalung, Arie S. (2005). Tebaran Pemikiran: Seputar Masalah Hukum Tanah. Jakarta: Penerbit Pemberdayaan Hukum Indonesia

Ibrahim, Johny. (2012). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum. Malang: Banyumedia

Indrawarna, Ira. (2014). Berketuhanan dalam perspektif kepercayaan sunda wiwitan, Jurnal Melintas, (30)1

Irman, (Juni, 2018). “Masyarakat Sunda Wiwitan Gagalkan Eksekusi Tanah Adat di Kuningan”. Tersedia di: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3612743/masyarakat-sunda-wiwitan-gagalkan-eksekusi-tanah-adat-di-kuningan, 2017

Kertasapoetra, G., R. G Kartasapoetra, A G. Kartasapoetra, dan A. Setiady. (1985), Hukum Tanah, Jaminan Undang- Undang Pokok Agraria Bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah, Jakarta: Bina Aksara

Koentjaraningrat. (1982). Kebudayaan Mataliteit dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia

Margono, Suyud. (2000). ADR Alternative Dispute Resolution Dan Arbitease Proses Pelembagaan Dan Aspek Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia

Marzuki, Peter Mahmud. (2009). Penelitian Hukum Empiris, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Moleong, Lexy J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya

Murad, Rusmadi. (1991). Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah, Bandung: Alumni, Mandar Maju

Mustari Pide, A. Suriyaman. (2007). Dilema Hak Kolektif Eksistensi & Realitas Sosialnya pasca-UUPA. Makassar: Pelita Pustaka

Nugroho, Heru. (2001). Menggugat Kekuasaan Negara, Surakarta: Muhamadyah University Press

Pahlefi, (2014). Analisis Bentuk-Bentuk Sengketa Hukum Atas Tanah Menurut Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Agraria, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Jambi, (25)1, 145-149

Pandu, Yudha. (2004). Klien Dan Advokat Dalam Praktek, Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing

Parlindungan, A.P. (1987). Landreform Indonesia Suatu Perbandingan, Bandung: Alumni

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Adat

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Putro, Mulyo. (2002). Pluralisme hukum dan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Bandung: Fokusmedia

Republik Indonesia. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek, Staatsblad1847 No. 23)

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 35 tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 tahun 1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung

Salindeho, Jhon. (1994). Manusia Tanah Hak dan Hukum. Jakarta: Sinar Grafika

Samosir, Djamanat. (2013). Hukum Adat Indonesia Eksistensi dalam dinamika Perkembangan Hukum di Indonesia, Bandung: Nuansa Aulia

Santoso, Urip. (2001). Hukum Agraria Kajian Komprehensif, Surabaya: Kencana

Setyawan, Fendi. (2013). Demokrasi Ekonomi Indonesia, Jember: Fakultas Hukum Univ Ersitas Jember

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. (2013). Penelitian Hukum Normatif, Cet.ke-15. Jakarta: Raja Grafindo

Sudarsono, (2002). Kamus Hukum, Cetakan ke-3, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Sudayat, Imam. (1981). Hukum Adat Sketsa Asas, Jogjakarta: Liberty

Sumardjono, Maria S.W. (1982). Masalah Hukum Agraria, Puspita Serangkum, YoLiberty, Jogy akarta, 1982

Sumardjono, Maria S.W. (2005). Kebijakan Pertanahan, Antara Regulasi dan Implementasi Jakarta: Kompas

Sunggono, Bambang. (2012). Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo

Suparman, Erman. (2004). Kitab Undang-Undang PTUN Peradilan Tata Usaha Negara, Bandung: Fokus Media

Supriadi. (2008). Hukum Agraria, Jakarta: Sinar Grafika

Sutedi, Andrian. (2006). Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Jakarta: Sinar Grafika

Syarif, Elza. (2012). Menuntaskan Sengketa Tanah Melalui Pengadilan Khusus Pertanahan. Jakarta: Gramedia

Usman, Rachamadi. (2003). Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Bandung: Citra Aditya Bakti

Wahid, Muchtar. (2008). Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah: Suatu Analisis dengan Pendekatan Terpadu Secara Normatif dan Sosiologis, Jakarta: Penerbit Republika

Wulansari, Dewi. (2012). Hukum Adat Indonesia Suatu Pengantar, Cetakan Kedua, Bandung: PT Refika Aditama

Yamin, Muhammad. (2003). Jawaban singkat pertanyaan-pertanyaan dalam komentar atas UUPA, Medan: Pustaka Bangsa Press




DOI: http://dx.doi.org/10.31479/jnk.v4i1.175

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Nuansa Kenotariatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.