Politik Hukum Larangan Kepemilikan Hak Atas Tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh Warga Negara Indonesia Keturunan Tionghoa Dan Dampak Terhadap Komparisi Akta Jual Beli

Dhimas Yuki Hananto Adhi, Nurwidiatmo N

Abstract


Law Number 5 of 1960 (UUPA), is a legal instrument that regulates land affairs and creates a single national land law. Basically an individual can have land rights, in Article 21 paragraph 1 states that the subject of ownership is an Indonesian citizen, right of ownership can be transferred, one of which is through the sale and purchase with proof of sale and purchase deeds made by the Acting Authority, and the referral to Government Regulation Number 8 of 2012, Articles 1320 and 1868 of the Civil Code , and how to register it according to Government Regulation Number 24 of 1997 and State Minister of Agrarian Regulation Number 3 of 1997. The method used in this research is the normative juridical research method supported by Empirical Juridical. Based on the results of this study it was concluded that Political Law through Instructions 898/I/V/A/1975 concerning the prohibition of ownership of land rights by Indonesian citizens of Chinese descent carried out by the Special Region of Yogyakarta to protect indigenous people who are economically weak, even though it is contrary to the Law Principal of Agrarianism, because ethnic Chinese are considered to be superior in financial terms, a form of positive discrimination is a form of the Sultan’s wish as the High Leader of Yogyakarta in protecting its financially weak people and the Deed of sale and purchase in the city of Yogyakarta that has been signed by the parties, witnesses as well as land deed officials, are not obliged to include the phrase Indigenous/ Non-Indigenous as long as the Land Deed Makers Officer makes a New Legal Document namely a statement that the sale and purchase is done by being able to reduce the Property Rights to another right for Indonesian citizens of Chinese descent, selling can be done by n the requirement that land ownership has become a Building Use Right if it does not have to start with the PPJB or the deed of release

Full Text:

PDF

References


Harsono, Boedi. (2013). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pemebntukan Undang Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jakarta: Pen- erbit Universitas Trisakti

Indische Sterregeling 163 dan 131

Muhammad, Bushar. (2002). Pokok Pokok Hukum Adat, Jakarta: PT Pradnya Paramita

Noor, Aslan. (2008). Konsep Hak Milik Atas Tanah Bagi Bangsa Indonesia Ditinjau Dari Ajaran Hak Asasi Manusia, Bandung: Mandar Maju

Notonagoro, (1984). Politik Hukum dan Pembangu- nan Agraria di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara

Parlindungan, A.P. (1998). Pendaftaran Tanah-Tanah dan Konversi Hak Milik Atas Tanah Menurut UUPA. Bandung: Alumni

Perangin, Effendi. (1991). Hukum Agraria Di Indone- sia, Jakarta: Rajawali Pers

Republik Indonesia. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1984 Tentang Pemberlakuan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peratur-

Jurnal Nuansa Kenotariatan Volume 6 No.1 Januari 2020

an Pokok Agraria di Daerah Istimewa Yogya- karta

Republik Indonesia. Peraturan Daerah Istimewa Yog- yakarta Nomor 34 Tahun 1984 Tentang Pember- lakuan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentnag Peraturan Peraturan Pokok Agraria di Daerah Istimewa Yogyakarta

Republik Indonesia. Peraturan Kepala Badan Per- tanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peratur- an Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Per- tanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peraturan Pemeritnah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah

Republik Indonesia. PERDAIS Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Dan Pemanfaata Tanah Kasultanan Dan Tanah Kadipaten

Republik Indonesia. Undang Undang Dasar 1945 Republik Indonesia. Undang Undang Nomor 13 Ta-

hun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Is- timewa Yogyakarta

Republik Indonesia. Undang Undang Nomor 24 Ta- hun 2016 Tentang Perubahan Undang Undang Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Ja- batan Pembuatan Akta Tanah

Republik Indonesia. Undang Undang Nomor 30 Ta- hun 2014 tentang admnistrasi Pemerintah

Republik Indonesia. Undang Undang Nomor 37 Ta- hun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah

Republik Indonesia. Undang Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960

Samsaimun, (2018). Peraturan Jabatan Pejabat Pem- buat Akta Tanah (PPAT), Bandung: Pustaka Reka Cipta Persada

Santoso, Urip. (2005). Hukum Agraria & Hak Atas Tanah. Jakarta: Prenada Media

Soimin, Soedharyo. (2008). Status Hak dan Pembe-

basan Tanah, edisi kedua, Jakarta: Sinar Grafika

Suara Jogja, (Agustus, 2019). “Tingkat Kemiskinan di

Yogyakarta Masih Tinggi”. Tersedia di: https://

jogja.suara.com/read/2019/07/10/214157/ting- kat-kemiskinan-di-yogyakarta-masih-tinggi.

Supriadi, (2008). Hukum Agraria, Jakarta: Sinar

Grafika

Sutedi, Adrian. (2010). Peralihan Hak Atas Tanah dan

Pendaftarannya, Jakarta: Sinar Grafika

Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Ad- ministrasi Penduduk

Wibawanti, Erna Sri dan R. Murjiyanto. (2013). Hak Atas Tanah Dan Peralihannya, Yogakarta: Lib- erty

Widjaya’. IG Rai. (2003). Merancang Suatu Kontrak.

Jakarta: Kesaint Blanc

Yasmin Lubis, Mhd dan Abd. Rahim Lubis, (2010). Hukum Pendaftaran Tanah, Bandung: CV Mandar Maju

Yunarko, Bambang. (2013). Kedudukan Jabatan dan Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Sengketa di Peradilan Tata Usaha Negara. Per- spektif, 18(3).




DOI: http://dx.doi.org/10.31479/jnk.v6i1.190

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Nuansa Kenotariatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.