Kepastian Hukum Atas Penyelesaian Sengketa Tanah Bekas Milik Adat (Sunda Wiwitan Adat Karuhun Urang) yang Diwariskan Secara Individu
Abstract
A life habit of people who are there to customary land are in a group of people and their utilization is regulated by the leaders of the group, then the joint rights are called ulayat land or beshickking recht ulayat land in the Adat Karuhun Urang (AKUR) Sunda Wiwitan Cigugur customary community is not doing well. The Sunda Wiwitan Cigugur AKUR community faces the possibility of expanding capital which can rob them of their customary land. In addition, it is also known that communal land in the AKUR Sunda Wiwitan Cigugur community can be owned by individuals and can be sold to buyers who are not actually members of the Sunda Wiur community of Wiwitan Cigugur. The method used in this study is sociological normative legal research. For data analysis, it is used with normative juridical analysis method. The author draws conclusions legal certainty by alternative / non-litigation resolution in the event of a conflict or dispute must heed legal principles and must pay attention to the principle of prosperity then the principle of security order and humanitarian principles among the community with the issue of indigenous peoples sunda wiwitan customary land AKUR in Cigugur Kuningan district. The party uses land for the benefit of the government or foreign parties.
Full Text:
PDFReferences
Abdurrasyid, Priyatna. (2002). Arbitrase & Alternatif Penyelesaian Sengketa, Jakarta: Fikahati Aneska
Ali, Achmad. (2010). Menguak Teori Hukum & Teori Peradilan Termasuk Undang-Undang Pemahaman Awal, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Ali, Zainudin. (2009). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika
Alting, Husen. (2010). Dinamika Hukum dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo
Amiruddin dan Zainal Asikin. (2006). Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers
Bakri, Muhammad. (2007). Hak Menguasai Oleh Negara Paradigma Baru Untuk Reformasi Agraria, Yogyakarta: Citra Media
Basuki, Sunaryo. (2005). Landasan Hukum Penguasaan dan Penggunaan Tanah, Jakarta: Fakultas Hukum Trisakti
Dixson, Roger L. (2000). Sejarah Suku Sunda Dalam Jurnal Veritas, Jurnal Teologi Dan Pelayanan, (1)2
Erwiningsih, Winahyu. (2009). Hak Menguasai Negara Atas Tanah, Cetakan I, Yogyakarta: Penerbit Total Media
Harahap, M. Yahya. (2007). Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika
Harsono, Boedi. (1999). Hukum Agraria Indonesia SejarahPembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanannya, Jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Jakarta: Djambatan
Harsono, Boedi. (2000). Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria isi dan pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan
Harsono, Boedi. (2004). Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan-Peraturan Hukum Tanah, Jakarta: Djambatan
Harsono, Boedi. (2005). Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi, dan Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan
Harsono, Boedi. (2008). Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Djambatan
Henry Campbell Balck, St. Paul Minn, (1974). Black Dictionary, West Publishing, 1974
Hutagalung, Arie S. (2005). Tebaran Pemikiran: Seputar Masalah Hukum Tanah. Jakarta: Penerbit Pemberdayaan Hukum Indonesia
Ibrahim, Johny. (2012). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum. Malang: Banyumedia
Indrawarna, Ira. (2014). Berketuhanan dalam perspektif kepercayaan sunda wiwitan, Jurnal Melintas, (30)1
Irman, (Juni, 2018). “Masyarakat Sunda Wiwitan Gagalkan Eksekusi Tanah Adat di Kuningan”. Tersedia di: https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3612743/masyarakat-sunda-wiwitan-gagalkan-eksekusi-tanah-adat-di-kuningan, 2017
Kertasapoetra, G., R. G Kartasapoetra, A G. Kartasapoetra, dan A. Setiady. (1985), Hukum Tanah, Jaminan Undang- Undang Pokok Agraria Bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah, Jakarta: Bina Aksara
Koentjaraningrat. (1982). Kebudayaan Mataliteit dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia
Margono, Suyud. (2000). ADR Alternative Dispute Resolution Dan Arbitease Proses Pelembagaan Dan Aspek Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia
Marzuki, Peter Mahmud. (2009). Penelitian Hukum Empiris, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Moleong, Lexy J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya
Murad, Rusmadi. (1991). Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah, Bandung: Alumni, Mandar Maju
Mustari Pide, A. Suriyaman. (2007). Dilema Hak Kolektif Eksistensi & Realitas Sosialnya pasca-UUPA. Makassar: Pelita Pustaka
Nugroho, Heru. (2001). Menggugat Kekuasaan Negara, Surakarta: Muhamadyah University Press
Pahlefi, (2014). Analisis Bentuk-Bentuk Sengketa Hukum Atas Tanah Menurut Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Agraria, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Jambi, (25)1, 145-149
Pandu, Yudha. (2004). Klien Dan Advokat Dalam Praktek, Jakarta: Indonesia Legal Center Publishing
Parlindungan, A.P. (1987). Landreform Indonesia Suatu Perbandingan, Bandung: Alumni
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Adat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
Putro, Mulyo. (2002). Pluralisme hukum dan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Bandung: Fokusmedia
Republik Indonesia. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek, Staatsblad1847 No. 23)
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 35 tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 tahun 1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
Salindeho, Jhon. (1994). Manusia Tanah Hak dan Hukum. Jakarta: Sinar Grafika
Samosir, Djamanat. (2013). Hukum Adat Indonesia Eksistensi dalam dinamika Perkembangan Hukum di Indonesia, Bandung: Nuansa Aulia
Santoso, Urip. (2001). Hukum Agraria Kajian Komprehensif, Surabaya: Kencana
Setyawan, Fendi. (2013). Demokrasi Ekonomi Indonesia, Jember: Fakultas Hukum Univ Ersitas Jember
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. (2013). Penelitian Hukum Normatif, Cet.ke-15. Jakarta: Raja Grafindo
Sudarsono, (2002). Kamus Hukum, Cetakan ke-3, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Sudayat, Imam. (1981). Hukum Adat Sketsa Asas, Jogjakarta: Liberty
Sumardjono, Maria S.W. (1982). Masalah Hukum Agraria, Puspita Serangkum, YoLiberty, Jogy akarta, 1982
Sumardjono, Maria S.W. (2005). Kebijakan Pertanahan, Antara Regulasi dan Implementasi Jakarta: Kompas
Sunggono, Bambang. (2012). Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo
Suparman, Erman. (2004). Kitab Undang-Undang PTUN Peradilan Tata Usaha Negara, Bandung: Fokus Media
Supriadi. (2008). Hukum Agraria, Jakarta: Sinar Grafika
Sutedi, Andrian. (2006). Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Jakarta: Sinar Grafika
Syarif, Elza. (2012). Menuntaskan Sengketa Tanah Melalui Pengadilan Khusus Pertanahan. Jakarta: Gramedia
Usman, Rachamadi. (2003). Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Bandung: Citra Aditya Bakti
Wahid, Muchtar. (2008). Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah: Suatu Analisis dengan Pendekatan Terpadu Secara Normatif dan Sosiologis, Jakarta: Penerbit Republika
Wulansari, Dewi. (2012). Hukum Adat Indonesia Suatu Pengantar, Cetakan Kedua, Bandung: PT Refika Aditama
Yamin, Muhammad. (2003). Jawaban singkat pertanyaan-pertanyaan dalam komentar atas UUPA, Medan: Pustaka Bangsa Press
DOI: http://dx.doi.org/10.31479/jnk.v4i1.175
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Nuansa Kenotariatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.