Kepastian Hukum Pemberian Izin Pemanggilan Notaris Oleh Aparat Penegak Hukum

Aquino Noval, Dhody Ar. Widjajaatmadja, Refki Ridwan

Abstract


Notary is a public official based on the law, therefore in carrying out his / her position the Notary has privileges. Article 66 paragraph (1) letter b of the Law on the Position of Notary states that for the benefit of the judicial process, investigators, public prosecutors, or judges with the approval of the Notary Honorary Council are authorized to: summon the Notary to be present at the examination relating to the Notary Deed or Protocol that is in the Notary’s custody. And confirmed by the Regulation of the Minister of Law and Human Rights Number 7 of 2016 concerning the Notary Honorary Council. However, the regulation does not state how many times the Notary Honorary Council can be summoned by the Notary Honorary Council, resulting in legal uncertainty because in some cases there have been repeated summons of Notaries by the Notary Honorary Council where the results of the Notary Honorary Council’s decisions are inconsistent. This research is a normative juridical research. The data used is secondary data consisting of primary legal materials and secondary legal materials. Data analysis is carried out using qualitative juridical analysis methods. From the results of the research, it can be obtained that the legal certainty of the decision of the Regional Notary Honorary Council regarding the granting of permission to summon Notaries by law enforcement officials can be created if in making this decision, the Regional Notary Honorary Council is consistent and in making the decision must be in accordance with the regulations of the minister of law and human rights Number 7 of 2016.

Full Text:

PDF PDF

References


Achmad Fajar, Mukti dan Yulianto. (2010). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Adjie, Habib. (2008). Hukum Notaris Indonesia (Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris). Bandung: Refika Aditama

Adjie, Habib. (2008). Sanksi Perdata dan Administratif terhadap Notaris sebagai Pejabat Publik. Bandung: PT. Refika Aditama

Adjie, Habib. (2009). Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2009

Adjie, Habib. (2015). Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris. Bandung: PT. Refika Aditama

Arman, Nawawi. (2011). Akta Notaris Sebagai Alat Bukti Sempurna. Jakarta: Media Ilmu

Azhary. (1995). Negara Hukum Indonesia Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya. Jakarta: UI Pres

Efendi, Masyhur. (1994). Dimensi/Dinamika Hak Asasi Manusia Dalam Hukum Nasional Dan Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia

Emma Nurita, R.A. (2012). Cyber Notary Pemahaman Awal Dalam Konsep Pemikiran. Bandung: Refika Aditama

Indoharto. (1996). Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Buku I, Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata Usaha Negara. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Kie, Tan Tahunong. (1994). Studi Notariat Serba Serbi Praktek Notaris - Buku II, Jakarta: Ichtiar Baru

Kie, Tan Tahunong. (2000). Buku I Studi Notariat Serba-Serbi Praktek Notaris, cet.2. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve

Kie, Tan Tahunong. (2007). Studi Notariat dan Serba-Serbi Notaris. Jakarta: Intermesa

Kohar, A. (1984). Notaris Berkomunikasi. Bandung: Alumni

Lumban Tobing, G.H.S. (1992). Peraturan Jabatan Notaris. Jakarta: Erlangga

Majalah Berita Bulanan Notaris/PPAT, RENVOI No. 28/Tahun.111/September 2005, PT. Jurnal Renvoi Mediatama, Jakarta

Marbun, S.F. (1997). Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administratif di Indonesia. Yogyakarta: Liberty

Muhamad, Abdulkadir. (2001). Etika Profesi Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti

Nata, Supatra. (1998). Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Rajawali

Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris

Purwaningsih, E. (2011). Penegakan Hukum Jabatan Notaris Dalam Pembuatan Perjanjian Berdasarkan Pancasila Dalam Rangka Kepastian Hukum. Adil: Jurnal Hukum, 2(3), 323-336.

Republik Indonesia. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang Undang nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris.

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

Ridwan H.R. (2006). Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Shidarta. (2006). Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Shidarta. (2006). Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berfikir. Bandung: PT Revika Aditama

Soemitro, Ronny Hanityo. (1983). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia

Subekti, Henricus. (2006). Tugas Notaris (Perlu) Diawasi, Renvoi, Nomor 26, Tahun Ketiga, tanggal, 3 April 2006

Sulihandri, Hartanti dan Nisya Rifiani. (2013). Prinsip-Prinsip Dasar Profesi Notaris. Jakarta: Dunia Cerdas

Sumaryono, E. (1995). Etika Profesi Hukum: Norma-Norma Bagi Penegak Hukum. Yogyakarta: Kanisius

Sunggono, Bambang. (2006). Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Ctk. III, Jakarta, 1990

Utami, S. (2015). Perlindungan Hukum terhadap Notaris dalam Sistem Peradilan Pidana Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Jurnl Hukum Repertorium, 3.

Wawan Tata Usaha Negaraggal Alam. (2001). Hukum Bicara Kasus-Kasus dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: Milenia Populer




DOI: http://dx.doi.org/10.31479/jnk.v4i1.171

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Nuansa Kenotariatan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.